ANALISIS
BERITA DEPTH REPORTING
MELALUI
KELEMAHAN SERTA KELEBIHAN
BERITA DALAM UNSUR 5W + 1H
Sebelumnya menguak hal tentang salah satu contoh berita yang
menjadi contoh Depth Reporting, disini kita perlu mengetahui bahwa depth reporting merupakan suatu berita
yang menginformasikan suatu informasi lebih dalam, selain itu depth reporting juga
merupakan suatu laporan mendalam terhadap objek liputan, biasanya yang
menyangkut kepentingan publik agar publik betul-betul memahami objek tersebut.
Perlu kita ketahui bersama bahwa sifat depth reporting lebih pada penjelasan pada publik, dimana laporan mendalam ini
digunakan untuk menulis atau mengangkat suatu peristiwa
( yang penting dan menarik ) secara lebih lengkap, mendalam. Serta mencari
pemaparan jawaban HOW ( bagaimana) dan WHY ( mengapa ) secara lebih rinci dan
banyak dimensi atas apa dan siapa.
Depth
reporting biasanya sering digunakan oleh media
cetak untuk mengimbangi kekurangan dari media elektronik seperti radio dan
televisi yang cenderung cepat dalam penyajiannya. Seperti halnya contoh berita
ini yang diambil dari salah satu media cetak yaitu dari koran Kompas, Jum’at,
19 Maret 2010, yang memuat tentang berita terorisme yang bergerak di Aceh, berita ini menguak
tentang kontak tembak antara Polda NAD dengan sekelompok teroris yang dilakukan oleh Abu Yususf salah seorang
teroris yang berperan sebagai pimpinan pelatihan menembak dan membaca peta
kelompok teroris itu dikawasan pegunungan Bun, Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh
Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Kontak tembak ini bermula dari sebuah sms yang dikirimkan oleh
Abu Yususf di kawasan pegunungan Bun kepada seseorang di Solo, Jawa Tengah pada
27 Februari 2010, dimana sms ini
berbunyi “Tandzim Al-Qoidah Indonesia Cabang Serambi Mekah telah bertahan untuk
melanjutkan jihat terhadap musush-musuh Alloh : kaum Yahudi, Salibis, dan
Murtadin serta meminta musuh-musuh Alloh untuk segera meninggalkan tanah
Serambi Mekah”. Pesan singkat tersebut bukanlah hanya ancaman yang berisikan
gertakan sambal semata, hal ini dapat kita ketahui bahwa sepanjang Kamis (4/3)
lalu, belasan kali ambulans milik Kepolisian Daerah (polda) NAD bolak-balik
Banda Aceh-Lamkabeu, Aceh Besar untuk mengantar anggota polisi yang tertembak dalam
pengejaran kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Abu Yusuf itu. Kontak tembak
yang berlangsung tersebut menewaskan dua anggota Brimob Polda , seorang warga
sipil serta seorang anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror, sehingga esok
harinya Mabes Polri menyatakan bahwa kelompok bersenjata tersebut sangatlah
menguasai medan perang ini, mayat tiga polisi yang tewas itupun baru bisa diambil
dua hari kemudian karena aparat tidak berani mendekat ke lokasi kontak tembak.
Selain itu
juga terdapat beberapa pernyataan yang menyatakan bahwa ada beberapa alasan
mengapa aceh menjadi medan perang ini, hal ini dikarenakan beberapa alasan,
alasan tersebut antara lain aceh yang letaknya stategis, mayoritas masyarakat
aceh adalah muslim, dan Aceh memiliki sejarah mendukung pergerakan Darul Islam
(DI) yang diproklamirkan oleh SM Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Berita yang
telah sekilas dijelaskan diatas tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu
berita depth reporting, hal ini
dikarenakan berita tersebut menggambarkan kepada kita mengenai keseluruhan apa
yang terjadi dari kisah yang terjadi, disini terdapat kelengkapan pengisahan
serta terdapat kronologi peristiwa yang detail nyang memberikan gambaran secara
jelas tentang berita tersebut kepada masyarakat.
Jika
dijelaskan melalui unsur 5W+1H, berita ini sudah sangat memenuhi unsur
tersebut, Who (siapa) menyatakan
siapa saja yang terlibat dengan peristiwa, disini ialah teroris di Aceh dengan
Polisi Daerah (polda) Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Where (dimana) menyatakan tempat
kejadiannya berlangsung , dalam berita ini kejadian berlangsung dikawasan pegunungan Bun, Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar,
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Why
(mengapa) menyatakan mengapa peristiwa tersebut terjadi dan sebab yang
melatarbelakangi masalah tersebut yaitu diketahuinya teroris yang mengirim
pesan singkat kepada seseorang dan Polisi Daerah mengetahuinya, What (apa) menyatakan peristiwa apa yang
terjadi, disini dijelaskan yang terjadi adalah terjadinya kontak tembak antara
Polisi Daerah (polda) Aceh Besar dengan teroris yang dipimpin oleh Abu Yusuf di
daerah Aceh. When (kapan) menyatakan
waktu terjadinya, disini dijelaskan bahwa kontak tembak terjadi 22 Februari
2010, pernyataan ini berada pada kalimat “ Seorang anggota Brimob Polda NAD
yang ikut dalam pengepungan itu sejak 22 Februari 2010 mengisahkan, pergerakan
kelompok itu dipegunungan cukup sulit diikuti “ dan unsur teakhir yaitu How (bagaimana) yang menjelaskan bagaimana
peristiwa tersebut terjadi, yang sudah dijelaskan diatas.
Dari unsur
yang telah dijelaskan dapat di paparkan lagi bahwa berita depth report memiliki suatu kelebihan diantaranya bahwa berita ini
menelusuri suatu masalah lebih detail daripada berita-berita lainnya,
pemberitaan depth reporting memiliki
kelengkapan pengisahan, depth reporting disini
mengangkat fakta-fakta bukan sebagai sesuatu yang segera tampak, melainkan
hendak memberikan kontribusi pada pemahaman terhadap sebuah kisah, selain itu depth reporting ini melakukan
pemberitahuan kepada pembaca inti kisah yang sesungguhnya secara mendalam (lengkap),
seimbang dan terorganisir dengan latar belakang, yang tidak begitu saja
meninggalkan pertanyaan yang diajukan oleh pembaca, didalam depth reporting ini hendak memasuki
sebuah penyidikan tentang sesuatu yang sudah ada dengan orisinil, logis dan
memasukkan berbagai kepentingan yang membuat pembaca paham bukan kepada siapa
dan apa, melainkan kepada bagaimana dan yang terpenting ialah mengapa.
Kelebihan-kelebihan
yang disebutkan diiatas yang melengkapi kelebihan dari mengapa (Why) serta bagaimana (How) yang menjadi salah satu unsur dari 5W+1H
tersebut telah dijelaskan diatas, bahwa kejadian yang terjadi itu merupakan
kejadian kontak tembak yang terjadi karena adanya teroris yang mengirimkan
peasan kepada seseorang, dan kemudian polisi pun megetahui hal itu akhirnya
terjadilah kontak tembak, seperti halnya yang telah dijelaskan diatas.
Perlu
mengetahui lebih jauh lagi meskipun banyak sekali kelebihan yang muncul dari
berita ini, akan tetapi depth reporting
memiliki beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan yang ada di berita ini antara
lain dapat disebutkan bahwa berita ini beritanya bersambung, jadi berita tidak satu
kali penerbitan berita selesai, jika pembaca ingin lebih tahu mengenai seluruh
aspek yang terjadi pada subjek yang dibahas
maka pembaca dianjurkan untuk membaca kisah yang dibahas dari awal,
serta mengikuti berita yang selanjutkan, karena berita depth reporting ini merupakan berita yang bersambung.
Banyak sekali
kategori pemberitaan, antara lain seperti hard
news , feature news, Sport New, Social News, Interpretatif , Science,
Consumer, dan finansial. Yang dimaksud dengan hard news merupakan berita yang isinya menyangkut hal-hal penting
yang langsung terkait dengan kehidupan pembaca, pendengar atau pemirsa. Lalu feature news ialah kisah peristiwa atau
situasi yang menimbulkan kegemparan atau imaji-imaji (pencitraan), dimana
peristiwanya bisa jadi tidak teramat penting harus diketahui masyarakat bahkan
kemungkinan hal-hal yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu, misalnya saja
yang tergolong feature news tentang berita orang-orang kelas bawah yang
bertahan disudut kota yang kumuh, adapula kategori Sport News yang mana beritanya merupakan berita olahraga, kemudian Social News yang menggambarkan
kisah-kisah kehidupan sosial yang meliputi kehidupan masyarakat sehari-hari. Interpretatif disini merupakan berita
yang memberikan kedalaman analisis dan melakukan survei terhadap berbagai hal
yang terkait dengan peristiwa yang hendak dilaporkan. Science yang merupakan suatu berita dimana wartawan berupaya untuk
menjelaskan dalam bahasa berita mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Consumer berita yang
memberikan bantuan kepada khalayak yang hendak membeli barang, fianancial news yang merupaka berita
yang memfokuskan kepada bidang-bidang bisnis, komersial dan investasi.
Dari
penjelasan beberapa kategori tersebut sangatlah jelas perbedaan antara berita
yang dikategorikan sebagai berita depth
reporting atau bukan sebagai berita depth
reporting, berita dapat dikategorikan sebagai berita depth reporting jika berita tersebut menguak lebih dalam kepada
sesuatu hal yang telah diketahui oleh pembaca atau masyarakat terlebih dahulu,
dan wartawan bermaksud untuk menyajikan lebih detai bagaimana suatu kejadian
tersebut terjadi secara detail dipaparkan, tetapi disini bukan bermaksud untuk
menemukan suatu kasus yang baru, yang sama sekali belum diketahui oleh
masyarakat, depth reporting sangatlah
berbeda dengan investigative reporting.
Apabila
menengok investigative reporting
serta depth reporting ini memiliki perbedaan,
misalnya saja perbedaan ini dapat dilihat dari wartawannya, wartawan
investigasi bekerja dengan ketidakjelasan materi liputan, waktu peliputan
membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan kesabaran dan ketekuanan, serta
imajinasi pada tiap hari pencarian fakta, wartawan investigasi seperti
mengalami penolakan, penghadang, dan kerap kecaman atau keadaan benar-benar
berbahaya, waktu deadline bukanlah esok atau hari-hari kemudian, melainkan
dapat berlangsung bulanan, sebagai sebuah pelaporan jurnalistik, investigasi
memiliki unsur kemendalaman, berita yang ditulis wartawan investigasi disusun
secara mendalam dan depth reporting
menjadi salah satu cara atau alat bagaimana investigasi diliput dan ditulis.
Salah satu hal yang membedakan antara depth
reporting dan investigative reporting
adalah ada atau tidak adanya hipotesis dalam penelusuran tersebut.
Berbeda sekali
dengan depth reporting yang deadlinenya
dapat berhari-hari serta tidak membutuhkan waktu lama dalam peliputannya,
karena berita ini sudah memiliki pelaporan sederhana yang bagus dalam hal
akurasi dan detil pengamatannya, selain itu depth
reporting juga menjelaskan keterkaitan dan perkembangan dari sebuah kisah
yang terjadi.
Jadi sangatlah
jelas alasan bahwa berita tentang terorisme pada koran Kompas, Jum’at, 19 Maret 2010 merupakan suatu berita yang tergolong
berita depth reporting. Karena berita
tersebut memberikan kelengkapan pengisahan, dimana pelaporan depth reporting ialah
penyampaian berita dengan persediaan informasi yang mendetail dan kemungkinan
orang untuk mngenali bagaimana menjalani berbagai kehidupan yang menyenangkan,
aman, menguntungkan serat memiliki kapasitas seorang yang better-informed.
Agen Terpercaya
BalasHapusAgen Sbobet
Situs Terpercaya
Tutorial Game Slot
Agen Terpercaya
BalasHapusAgen Sbobet
Situs Terpercaya
Tutorial Game Slot Agen Terpercaya
Agen Sbobet
Situs Terpercaya
Tutorial Game Slot