Pemahaman
Teori Media
Equasi dikemukakan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass yang merupakan profesor
di jurusan komunikasi Universitas Stanford Amerika. Melalui serangkaian
penelitian yang mereka lakukan, Reeves dan Nass ingin melihat bagaimana
komunikasi yang terjadi antara seorang individu dengan media. Hasilnya,
berdasarkan teori persamaan media ini (teori ekuasi) Reeves dan Nass menggambarkan
persoalan bagaimana orang-orang secara tidak sadar bahkan secara otomatis
merespon apa yang dikomunikasikan media, seolah media itu manusia. Teori ini
mencoba memperlihatkan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa
menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang
melibatkan dua orang dalam situasi face to face. Dalam teori persamaan ini
media dianggap sebagai bagian dari kehidupan nyata. Kesamaan interaksi
interpersonal manusia dengan media ini dapat ditemukan dalam berbagai hal
dikehidupan sehari-hari. Misalnya saat kita menonton acara televisi. Saat
pesawat TV kita berukuran kecil dan kebetulan suaranya kecil pula, maka kita
akan mendekat agar mendengarkan apa yang disampaikan oleh pesawat TV kita.
Begitu pula ketika kita sedang berinteraksi dengan orang disekitar kita. Saat
orang yang kita ajak berkomunikasi suaranya kecil atau tidak jelas, pastilah
kita akan mendekat agar bisa mendengar suara orang tersebut secara lebih jelas.
Dalam teori
persaman media ini, media seperti televisi dan komputer diberlakukan layaknya
aktor sosial. Aturan yang biasanya berlaku dan mempengaruhi perilaku
setiap hari individu-individu dalam
berinteraksi dengan orang lain relatif sama ketika orang-orang berinteraksi
dengan komputer atau televisi.
Jika
MchLuhan mengatakan bahwa media adalah suatu alat (tool), namun Reeves dan Nass
menyatakan bahwa media lebih dari itu, dimana mereka menganggap bahwa media
bukan sekedar “tool” (alat) yang dapat dibeli di pertokoan, dan dianggap sebagai
barang mati, media dianggap lebih dari itu, karena media memberikan kontribusi
dan pengaruh yan cukup besar bagi kehidupan manusia.
Pembuktian teori ini, yakni
1. Jarak
Interpersonal
Sebuah penelitian dilakukan mengenai
perubahan emosi, sikap, dan gesture beberapa orang ketika mereka sedang
berhadapan dengan gambar orang yang tengah berbicara kepada mereka di layar TV
dengan jarak yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa jarak antara penonton dengan
TV berpengaruh terhadap perubahan sikap, emosi, dan gesture penonton.
Menurut Reeves dan Nass, orang beranggapan
bahwa sebuah gambar wajah, berhubungan dengan ukurannya, hanya merupakan simbol
yang merepresentasikan orang yang tidak benar-benar ada disitu. Namun lebih
dari itu, ukuran wajah secara luas mempengaruhi response psikologi dari rasa
ingin mendekat, sampai penilaian terhadap karakter.
2. Persamaan
dan daya tarik
Microsoft dan Macintosh memproduksi dua jenis
software computer. Yang pertama Max, yakni komputer yang menggunakan kata-kata
perintah, menunjukan dominansi terhadap pemakai, yang kedua bernama Linus,
yakni komputer yang menggunakan kata-kata submissive. Reeves dan Nass
menyatakan hal ini berpengaruh pada para pemakai komputer. Menurut mereka,
ketika mesin dilengkapi dengan personality-like characteristic, orang akan
merespon mesin seolah-olah benda itu punya personality. Meskipun orang-orang
ini menyatakan bahwa mereka tidak percaya mesin benar-benar punya kepribadian
3. Kredibilitas
sumber
Misalnya, ketika kita mendengar dari teman
kita mengenai insiden pemboman disuatu tempat, kita tidak mudah percaya. Tetapi
ketika kita menonton berita mengenai pemboman itu di TV lewat acara berita yang
terkenal dan kredibel seperti Rosiana Silalahi, kita tentunya akan lebih
percaya pada Rosiana. Meskipun kita tahu bahwa mungkin saja Rosiana hanya
membacakan berita saja tanpa menulis berita itu.
Kritik terhadap teori ini
1.
Reeves dan Nass menggunakan konsepsi Interpersonal communication dari sosial psikologi, bukan dari
bidang komunikasi. Kebanyakan sosial-Psych
researrch melihat interpersonal
communication sebagai komunikasi satu arah (one-way). Sebaliknya, kebanyakan ahli komunikasi mendefinisikan
interpersonal communication sebagai the
construction of shared meaning yang mempelajari pesan two-way flow, yang kemudian menciptakan common interpretation
2. Reeves dan
Nass telah menunjukkan hasil mengejutkan mengenai anggapan mereka bahwa media
berdampak pada parallel interpersonal
effects. Namun ketika media equation ini diterapkan dalam beberapa penemuan
mengenai shared meaning seperti
contructivism, relational dialectics, atau program penelitian interpersonal
lain, teori media equation lebih seperti metaphor yang kuat daripada kepastian
matematis.
Oleh : N.E Setiana
Ningrum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar