Halaman

Kamis, 24 November 2011

Media Equation Theory



Pemahaman
Teori Media Equasi dikemukakan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass yang merupakan profesor di jurusan komunikasi Universitas Stanford Amerika. Melalui serangkaian penelitian yang mereka lakukan, Reeves dan Nass ingin melihat bagaimana komunikasi yang terjadi antara seorang individu dengan media. Hasilnya, berdasarkan teori persamaan media ini (teori ekuasi) Reeves dan Nass menggambarkan persoalan bagaimana orang-orang secara tidak sadar bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan media, seolah media itu manusia. Teori ini mencoba memperlihatkan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face. Dalam teori persamaan ini media dianggap sebagai bagian dari kehidupan nyata. Kesamaan interaksi interpersonal manusia dengan media ini dapat ditemukan dalam berbagai hal dikehidupan sehari-hari. Misalnya saat kita menonton acara televisi. Saat pesawat TV kita berukuran kecil dan kebetulan suaranya kecil pula, maka kita akan mendekat agar mendengarkan apa yang disampaikan oleh pesawat TV kita. Begitu pula ketika kita sedang berinteraksi dengan orang disekitar kita. Saat orang yang kita ajak berkomunikasi suaranya kecil atau tidak jelas, pastilah kita akan mendekat agar bisa mendengar suara orang tersebut secara lebih jelas.
Dalam teori persaman media ini, media seperti televisi dan komputer diberlakukan layaknya aktor sosial. Aturan yang biasanya berlaku dan mempengaruhi perilaku setiap  hari individu-individu dalam berinteraksi dengan orang lain relatif sama ketika orang-orang berinteraksi dengan komputer atau televisi.
Jika MchLuhan mengatakan bahwa media adalah suatu alat (tool), namun Reeves dan Nass menyatakan bahwa media lebih dari itu, dimana mereka menganggap bahwa media bukan sekedar “tool” (alat) yang dapat dibeli di pertokoan, dan dianggap sebagai barang mati, media dianggap lebih dari itu, karena media memberikan kontribusi dan pengaruh yan cukup besar bagi kehidupan manusia.


Pembuktian teori ini, yakni
1.      Jarak Interpersonal
Sebuah penelitian dilakukan mengenai perubahan emosi, sikap, dan gesture beberapa orang ketika mereka sedang berhadapan dengan gambar orang yang tengah berbicara kepada mereka di layar TV dengan jarak yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa jarak antara penonton dengan TV berpengaruh terhadap perubahan sikap, emosi, dan gesture penonton.
Menurut Reeves dan Nass, orang beranggapan bahwa sebuah gambar wajah, berhubungan dengan ukurannya, hanya merupakan simbol yang merepresentasikan orang yang tidak benar-benar ada disitu. Namun lebih dari itu, ukuran wajah secara luas mempengaruhi response psikologi dari rasa ingin mendekat, sampai penilaian terhadap karakter.
2.      Persamaan dan daya tarik
Microsoft dan Macintosh memproduksi dua jenis software computer. Yang pertama Max, yakni komputer yang menggunakan kata-kata perintah, menunjukan dominansi terhadap pemakai, yang kedua bernama Linus, yakni komputer yang menggunakan kata-kata submissive. Reeves dan Nass menyatakan hal ini berpengaruh pada para pemakai komputer. Menurut mereka, ketika mesin dilengkapi dengan personality-like characteristic, orang akan merespon mesin seolah-olah benda itu punya personality. Meskipun orang-orang ini menyatakan bahwa mereka tidak percaya mesin benar-benar punya kepribadian
3.      Kredibilitas sumber
Misalnya, ketika kita mendengar dari teman kita mengenai insiden pemboman disuatu tempat, kita tidak mudah percaya. Tetapi ketika kita menonton berita mengenai pemboman itu di TV lewat acara berita yang terkenal dan kredibel seperti Rosiana Silalahi, kita tentunya akan lebih percaya pada Rosiana. Meskipun kita tahu bahwa mungkin saja Rosiana hanya membacakan berita saja tanpa menulis berita itu.

Kritik terhadap teori ini
1.            Reeves dan Nass menggunakan konsepsi Interpersonal communication dari sosial psikologi, bukan dari bidang komunikasi. Kebanyakan sosial-Psych researrch melihat interpersonal communication sebagai komunikasi satu arah (one-way). Sebaliknya, kebanyakan ahli komunikasi mendefinisikan interpersonal communication sebagai the construction of shared meaning yang mempelajari pesan two-way flow, yang kemudian menciptakan common interpretation
2.      Reeves dan Nass telah menunjukkan hasil mengejutkan mengenai anggapan mereka bahwa media berdampak pada parallel interpersonal effects. Namun ketika media equation ini diterapkan dalam beberapa penemuan mengenai shared meaning seperti contructivism, relational dialectics, atau program penelitian interpersonal lain, teori media equation lebih seperti metaphor yang kuat daripada kepastian matematis.
Oleh : N.E Setiana Ningrum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar